Sebanyak lima mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kudus terpilih menjadi delegasi dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Nusantara V yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia tahun 2025. Kegiatan ini akan berlangsung di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai 7 Juli hingga 20 Agustus 2025.

Dengan mengusung tema “Merawat Ekoteologi, Membangun Negeri,” KKN Nusantara tahun ini menekankan pentingnya kesadaran ekologis berbasis nilai-nilai keagamaan dalam membangun kehidupan masyarakat yang berkelanjutan.

Kelima mahasiswa tersebut merupakan perwakilan dari masing-masing fakultas yang ada di UIN Sunan Kudus. Muhamad Miftah Farid (Fakultas Tarbiyah, Prodi PGMI), Muhammad Aufa Faiz (Fakultas Syariah, Prodi HKI), Luluk Evi Rina (Fakultas Ushuluddin, Prodi Ilmu Hadis), Dewi Qodrun Nada (Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam, Prodi PPI), Sofia Amanda Jelita (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Prodi Ekonomi Syariah).

Mahasiswa yang didelegasikan akan bergabung bersama mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia untuk melakukan pengabdian masyarakat lintas budaya dan wilayah.

Rektor UIN Sunan Kudus, Prof. Dr. H. Abdurrohman Kasdi, Lc., M.Si., dalam pesannya kepada para peserta, menekankan pentingnya soliditas dan semangat juang sebagai duta kampus.

“Team work harus kuat karena Anda adalah delegasi dari UIN Sunan Kudus. Mahasiswa harus tetap berani dan bermental kuat karena kita sudah unggul dengan akreditasi APT-nya,” ujar Rektor.

Prof. Abdurrohman juga berharap agar para peserta dapat menorehkan prestasi selama pelaksanaan KKN, sehingga mampu membawa nama baik kampus dan meningkatkan rekognisi UIN Sunan Kudus di tingkat nasional.

“Jaga kekompakan, akhlak, dan tata tertib yang telah ditentukan. Ingat, kalian membawa harkat dan martabat UIN Sunan Kudus. Dan jangan sampai salah menyebut, karena kita sudah resmi menjadi UIN, bukan lagi IAIN Kudus,” tegasnya.

Melalui KKN Nusantara ini, diharapkan mahasiswa tidak hanya memperluas wawasan dan pengalaman lintas budaya, tetapi juga turut berperan aktif dalam pembangunan sosial berbasis nilai-nilai keagamaan dan kepedulian lingkungan.