Perkuat Moderasi beragama: IAIN Kudus Gelar Workshop Moderasi Beragama bagi Dosen dan Tenaga Kependidikan

Blog Single

Kudus, 8/09/2024 — Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus kembali menunjukkan komitmennya dalam penguatan moderasi beragama dengan mengadakan workshop bertajuk “Moderasi Beragama bagi Dosen dan Tenaga Kependidikan”. Kegiatan ini digagas oleh Pusat Studi Ilmu Islam Terapan, Budaya Dan Moderasi Beragama LPPM IAIN Kudus yang berlangsung di Hotel Griptha, Kudus pada 8 September 2024 dan dihadiri oleh sejumlah dosen serta tenaga kependidikan dari berbagai fakultas.

Rektor IAIN Kudus, Prof. Dr. H. Abdurrohman Kasdi, Lc., M.Si dalam sambutannya menekankan pentingnya moderasi beragama sebagai upaya menciptakan lingkungan akademik yang inklusif dan harmonis. “Sebagai institusi pendidikan tinggi, IAIN Kudus memiliki tanggung jawab untuk terus mempromosikan nilai-nilai moderasi yang menjadi landasan kerukunan antarumat beragama di Indonesia. Selain itu, moderasi beragama tidak hanya menjadi konsep tapi mestinya dapat diimplmentasikan oleh Dosen dan tenaga kependidikan IAIN Kudus dalam kegiatan akademik maupun non-akademik”, ujarnya.

Workshop ini menghadirkan beberapa narasumber ahli, narasumber pertama, Dr. KH. Marzuki Wahid, M.A Rektor Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon sekaligus Master Instruktur Nasional Penguatan Moderasi Beragama, Kemenag RI, memaparkan pentingnya moderasi beragama sebagai fondasi dalam menjaga kerukunan di tengah masyarakat yang beragam. Dalam presentasinya, Dr. KH. Marzuki menekankan bahwa peran dosen sangat vital dalam membentuk pola pikir mahasiswa agar terbuka terhadap perbedaan. “Moderasi beragama bukan sekadar konsep, melainkan praktik nyata dalam interaksi sosial sehari-hari, termasuk di lingkungan akademik,” jelasnya.

Narasumber kedua, Dr. Ngatawi  Al-Zastrouw, S.Ag,  M.Si, dosen Pasca Sarjana UNUSIA Jakarta sekaligus Kepala Makara Art Center Universitas Indonesia, membahas Belajar Moderasi Dari Bangsa Nusantara. Menurut Dr. Ngatawi  Al-Zastrouw, Moderasi beragama bangsa Indonesia berakar pada konstruksi sosiologis masyarakat Nusantara yang beragam. Proses interaksi yang panjang dan intensif masyarakat Nusantara yang beragam inilah yang akhirnya membentuk karakter budaya yang elastis dan fleksibel. “Relasi lintas agama yang ymembentuk budaya moderat bangsa Nusantara bisa dilihat pada jejak-jejak sejarah Nusantara,” ujarnya.

Peserta workshop menyambut positif kegiatan ini, dengan banyak yang mengungkapkan bahwa topik yang dibahas sangat relevan dengan situasi sosial saat ini. “Workshop ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana kita bisa berperan aktif dalam mempromosikan moderasi beragama di lingkungan kampus dan masyarakat,” ungkap salah satu peserta.

Workshop ini diakhiri dengan sesi diskusi interaktif, di mana para peserta dapat berbagi pengalaman dan bertukar pikiran terkait praktik moderasi beragama di Indonesia dan lingkungan sekitar peserta.

Dengan adanya kegiatan ini, IAIN Kudus berharap dapat terus memperkokoh semangat moderasi beragama, tidak hanya di lingkungan kampus, tetapi juga di tengah masyarakat luas.

Share this Post1:

Galeri Photo